Satu fenomena unik yang
berlangsung selama agenda PON XVIII tepatnya di provinsi Riau, fenomena itu tak
lain adalah Minimnya Suporter Riau untuk mensupport para atlet tuan rumah dalam
berlaga selama PON ini berlangsung. Berbagai macam persepsi muncul, dan
berbagai isu negatif terkuak disana sini mulai dari kurangnya sosialisasi
bahkan yang lebih tragis lagi masyarakat sudah merasa muak dan mau muntah
melihat realita pemerintah Riau yang dinilai tidak punya persiapan matang untuk
menyelesaikan permasalahan ini.
Apalagi citra Riau sebagai tuan
rumah telah tercoreng dimata nasional, rasanya sepele amat konflik ini, namun
pernahkah kita sadari sejalan dengan problem tersebut ternyata memberikan
dampak negatif yang luar biasa bagi nama Riau secara umum tentu lebih dari itu
motivasi dan kerja keras para atlet untuk merebut medali tampaknya buyar begitu
saja, bukan lantaran mereka ditelantarkan oleh Pemerintah akan tetapi terlantar
akan motivasi dari masyarakat, maka peran vital masyarakat sebagai pemberi
motivasi dalam mensukseskan agenda PON tidak bisa dilepaskan begitu saja, lalu
kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan ???
Apakah pemerintah ? atau para
atlet ? atau masyarakat itu sendiri ? tentu kita sendiri sebagai orang rumah
yang tahu persis apa kekurangan kita saat ini, maka cukuplah ini sebagai cambuk
awal untuk kita secara universal, bagaimana dikemudian hari proses yang sama
tidak terulang lagi, dan sebisa mungkin kalau kita diberi amanah yang serupa
tentu dengan semangat dan harapan yang besar kita bisa menunaikannya.
Cukuplah kesalahan hari ini
sebagai bentuk keteledoran akibat ego yang bercokol di setiap pribadi kita,
juga kesalahan hari ini menjadi cap jempol negatif bagi negeri kita yang harus
berbenah secara continue menuju kebangkitan,….
Dan momen yang tersisa saat ini,
mari kita upayakan semaksimal mungkin untuk menutup segala kekurangan yang
tercecer disana sini, mari kita sukseskan PON XVIII, sebab kita juga layak
sukses dalam agenda ini. Optimis selalu…..!!!!!!!
Penulis : Ari Syafrianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar