Jumat, 14 September 2012

PON ; Gua Korupsi

Sudah tidak rahasia umum lagi, masalah korupsi yang bersembunyi dibalik layar PON, mulai dari pemerintah, pihak swasta, lebih lebih lagi perwakilan rakyat yang merupakan sasaran KPK. Semuanya tinggal lagi menunggu penyidikan lebih lanjut atas konsekuensi ulah yang mereka perbuat, layaknya burung dalam sangkar, mereka sudah tertangkap, tidak bisa kemana – mana lagi, hanya saja proses kedepan sepenuhnya dilimpahkan kepada KPK, apakah kasus ini akan ditindak lanjuti atau dibiarkan begitu saja, menunggu masa jabatan oknum yang bersangkutan habis, atau bisa saja kasusnya bisa diangkat kemeja persidangan ketika yang bersangkutan sudah udzur seperti kasus presiden Soeharto, ntah lah….!!!
Disinilah kekuatan uang yang kata para ekonom “financial strength” berbicara, apakah uang mendominasi kekuatan mereka, yang bisa membeli hukum secara easynya. Seakan akan prinsip hukum yang memiliki konsep “hukum tidak pandang bulu”, kontras berubah menjadi “hukum memandang bulu”, apakah bulu didompetnya tebal atau tidak, hehehe…..just kidding…!!!
Akan tetapi inilah realita konsep hukum dinegeri kita saat ini, yang semuanya bisa diatur dengan yang namanya “MONEY”. Sejalan dengan konsep itulah saya mengambil sebuah kesimpulan sederhana bahwa “kemeriahan agenda PON XVIII Di Provinsi Riau sejajar pula dengan sumbangsih orang orang tertentu didalam memeriahi anggaran yang ada”.
Penulis : Ari Syafrianto

Cerita : Seputar PON XVIII Di Provinsi Riau

Satu fenomena unik yang berlangsung selama agenda PON XVIII tepatnya di provinsi Riau, fenomena itu tak lain adalah Minimnya Suporter Riau untuk mensupport para atlet tuan rumah dalam berlaga selama PON ini berlangsung. Berbagai macam persepsi muncul, dan berbagai isu negatif terkuak disana sini mulai dari kurangnya sosialisasi bahkan yang lebih tragis lagi masyarakat sudah merasa muak dan mau muntah melihat realita pemerintah Riau yang dinilai tidak punya persiapan matang untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Apalagi citra Riau sebagai tuan rumah telah tercoreng dimata nasional, rasanya sepele amat konflik ini, namun pernahkah kita sadari sejalan dengan problem tersebut ternyata memberikan dampak negatif yang luar biasa bagi nama Riau secara umum tentu lebih dari itu motivasi dan kerja keras para atlet untuk merebut medali tampaknya buyar begitu saja, bukan lantaran mereka ditelantarkan oleh Pemerintah akan tetapi terlantar akan motivasi dari masyarakat, maka peran vital masyarakat sebagai pemberi motivasi dalam mensukseskan agenda PON tidak bisa dilepaskan begitu saja, lalu kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan ???
Apakah pemerintah ? atau para atlet ? atau masyarakat itu sendiri ? tentu kita sendiri sebagai orang rumah yang tahu persis apa kekurangan kita saat ini, maka cukuplah ini sebagai cambuk awal untuk kita secara universal, bagaimana dikemudian hari proses yang sama tidak terulang lagi, dan sebisa mungkin kalau kita diberi amanah yang serupa tentu dengan semangat dan harapan yang besar kita bisa menunaikannya.
Cukuplah kesalahan hari ini sebagai bentuk keteledoran akibat ego yang bercokol di setiap pribadi kita, juga kesalahan hari ini menjadi cap jempol negatif bagi negeri kita yang harus berbenah secara continue menuju kebangkitan,….
Dan momen yang tersisa saat ini, mari kita upayakan semaksimal mungkin untuk menutup segala kekurangan yang tercecer disana sini, mari kita sukseskan PON XVIII, sebab kita juga layak sukses dalam agenda ini. Optimis selalu…..!!!!!!!

Penulis : Ari Syafrianto